SASTRA MUSIK

Minggu, 02 Juni 2013

MY PROFILE

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sedikit ulasan tentang latar belakang penulis. Tentang alasan beliau menulis. Tentang harapan dan semangatnya dalam menjalani hidup. Tentang perjalan hidupnya dan segala daya pikirnya. Menjadikan para pembaca untuk mengenal sang penulis.

Dia terlahir pada tanggal 18 Juli 1993 di kisaran Jakarta Utara. Atas segala jerit payah sang ibu yang telah mengandungnya selama sekitar sembilan bulan dan perjuangan menghadapi maut untuk melahirkan seorang manusia baru yang akan uncul ke permukaan.

Ia diberi nama AHMAD FIKRI FAUZAN. Ahmad berarti terpuji, Fikri berarti pemikiran dan Dauzan berarti kemenangan. Yang secara ringkas bila diartikan menjadi 'kemenangan pemikiran yang terpuji'. Ia merasa nama tersebut sangat pas untuknya. Yang menjadi do'a, semangat dan kekuatan untuknya menjalani hidup.

Fikri, sering mereka memanggilnya dengan nama itu. Tidak banyak yang mamanggilnya dengan nama Ahmad atau pun Fikri. Ketika SMK ia mendapat nama panggilan baru, yaitu IEQIE. Karena ada temannya yang cadel yang terus saja ia ejek ketika menyebut namanya dengan meralat.

Ia lahir sebagai anak pertama dari 4 bersaudara. Adik pertamanya bernama YUSUF ABDULLAH AQIL, yang kedua adalah KHONSA DIENI FAIRUZ dan yang terakhir HANA RIFDAH ZAKIYAH. 4 bersaudara yanag mempunyai kedaan fisik dan kepribadian yang saling silang. Cukup unik untuknya dan keluarganya tentang keadaan tersebut. Tidak lupa kedua orang tuanya yang bernama KUSMANA dan NUNUNG ROFIQOH. Dia lah dua orang yang sangat berjasa dalam hidupnya.

Kini ia beranjak usia 20 tahun. Setelah ia menyelesaikan urusan sekolahnya sampai tingkat SMK. Ia mengenyam pendidikan pertama kali pada TKIT AL-FIKROH. Lalu melanjutkan pada SD N GENTRA MASEKDAS yang berubah nama menjadi SD N KALIAABANG TENGAH III. Dengan kemauannya sendiri ia melanjutkan ke sekolah MTs N 20 Jakarta. Karena ia ingin segera bekerja ketika lulus, ia melanjutkan sekolah menengah ke SMK N 26 Jakarta (STM PEMBANGUNAN Jakarta). Mungkin ia akan melanjutkan ke sekolahnya ke universitas mengambil jurusan psikologi.

Awalnya ia mengira sama sekali tidak bisa menulis. Karena tidak tahu apa yang harus dia tulis. Dimulai ketika dia duduk di bangku sekolah dasar dan mendapat tugas membuat puisi. Dia merasa tidak bisa, tetapi dia sadar harus segera melakukannya agar mendapat nilai dan tidak kena omel oleh gurunya. Langsung saja ia membaca contoh puisi yang ada di buku pelajarannya secara berulang-ulang dengan cepat. Satu hal yang ada dibenaknya, rangkaian kata yang ada pada puisi itu indah dan terdiri dari beberepa bait puisi dan memiliki sebuah judul. Langsung saja dia mencoba menulis kata demi kata dan bait demi bait. Sampai ia berhasil membuat puisi pertamanya. Saat itu ia belum bisa mengapresiasikan karyanya karena takut dibilang salah dan jelek. Walau kata beberapa temannya itu bagus dan beberapa temannya tersebut minta dibuatkan puisi. Tetap saja ia menganggap ia belum bisa membuat sebuah puisi.

Sampai akhirnya dia duduk di bangku sekolah menengah pertama. Barulah dia mencoba kembali menulis puisi dengan apa yang ia pikirkan, dengan apa yang ia rasakan. Sampai pada dia mengenal seorang wanita yang indah, teman satu sekolahnya. Yang sangat memberinya inspirasi dalam merangkai kata. Barisan kata puisi yang berirama cinta. Masa-masa dimana ia mulai beranjak dewasa. Mungkin seratus lebih puisi yang ia buat untuk wanita tersebut. Banyak juga yang hilang tak sampai ter-back up di buku file puisinya. Dan sampai saat ini ia masih menyimpan rapih puisi itu yang telah beberapa kali ia salin dari buku satu ke buku lain.

Hanya dia yang mampu menginspirasinya membuat puisi cinta terbanyak dan tak ada yang melebihi untuk wanita itu. Sampai ia pun bosan membuat puisi cinta. Ia pun coba merubah alur tema puisinya kepada alam dan kepada Tuhan. Sering juga ia menyebar puisi yang ia buat kepada teman-temannya melalui SMS. Sering kali juga teman-temanya meminta dibuatkan puisi yang sesuai dengan keadaan hati temannya saat itu.

Sampai saat ini ia masih menulis puisi dan sampai saat ini ia suka menyebar puisinya untuk dibaca orang lain. karena ia sadar suatu karya tercipta itu untuk dinikmati. Makanya ia ingin berbagi dan ia berharap ia mampu menjadi inspirasi dan memberi semangat untuk teman-temannya.

Ingin sekali lebih dari sekedar menyebar lewat SMS puisi yang ia baca. Ia ingin sekali membukukan puisinya dan memperbanyak agar semua orang bisa membaca karyanya. Tentu akan menghasilkan uang untuknya. Namun sayang ia berkecil hati untuk berusaha merealisasikannya.

Namun ia berjanji akan terus menulis puisi. Entah sampai kapan dan kapan saja ia menulis. Puisi telah menjadi salah satu teman hidupnya yang mampu ia percaya untuk bercerita.

Ia sangat senang sekali mempunyai banyak teman. Karena baginya teman adalah anugrah untuknya. Keluarga lain selain keluarganya di rumah. Mereka yang membantunya menjadi dewasa dan mengerti akan berartinya hidup ini. Walau jalan yang ia lewati tak selalu mulus. Ia haru tetap meyakini dirinya bahwa ia bisa melewatu jalan terjal curam mendaki itu untuk bisa tetap hidup dan terus menjalani kehidupan.

Bagaiman pun dan kemana pun ia berjalan. Hanya satu jalannya, berpulang kepada-Nya dengan memikul pahala dan menjinjing dosa. Ia sadar sering kali ia tersesat dan segera menyadari untuk kembali pada jalur yang semestinya. memang berat ia rasa untuk memperbaikinya. Ia pun sadar akan lebih berat lagi jika ia tidak memperbaikinya nanti ketika telah mati.

Mungkin sekian cerita yang bisa dibagi tentang penulis. Kurang lebihnya akan di edit secara berkala.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Tidak ada komentar :

Posting Komentar